The Truman Show (1998): Adakah Kebebasan Manusia?



         Sejak Renaisans, manusia Barat kerap lantang menyuarakan kebebasan manusia. Timbul keyakinan bahwa manusia adalah pusat dari segala sesuatu. Kepercayaan diri ini berlanjut hingga masa modern lewat filsafat eksistensialisme yang menekankan bahwa eksistensi manusia hadir mendahului esensinya. Manusia adalah pemberi makna bagi segala sesuatu termasuk dirinya dan alam semesta. Eksistensialisme semakin meneguhkan kebebasan manusia. 

Film The Truman Show yang disutradarai oleh Peter Weir agaknya mau menyindir konsep kebebasan ala eksistensialis tersebut. Lewat keberadaan Truman Burbank (diperankan oleh Jim Carrey) yang menjadi tontonan seluruh dunia sejak ia lahir, kebebasan manusia kemudian dipertanyakan. Truman memang sudah menjadi artis sejak bayi. Tanpa sepengetahuannya sendiri, ia hidup di sebuah pulau buatan bernama Seaheaven yang sengaja diciptakan dengan seisi warga disana adalah aktor. Keseharian Truman adalah reality show yang spektakuler.

Ketika hidupnya beranjak dewasa, Truman mulai merasakan kejanggalan di sekitarnya. Ia merasa istrinya tidak sungguh-sungguh mencintainya, biro perjalanan selalu menghalangi niatnya untuk bepergian ke luar negeri, bahkan sahabatnya sendiri tampak berlaku palsu. Truman mulai bertanya tentang kehidupannya yang baik-baik saja: Betulkah memang semuanya baik-baik saja? 

Mungkin kita bisa saja tertawakan kemirisan Truman dalam film yang memang ber-genre komedi gelap ini. Namun perhatikan di sekeliling kita, bukankah ada kemungkinan bahwa kita adalah juga seorang Truman? Manusia didata, dicatat, diawasi, dan gerak-geriknya secara umum sanggup diketahui oleh sesuatu yang oleh George Orwell dalam novel 1984 disebut sebagai Big Brother. Kita bisa saja sangsi dengan kebebasan manusia karena kenyataan bahwa esensi manusia tidak ditentukan oleh dirinya sendiri melainkan oleh sesuatu yang disebut oleh Foucault sebagai kekuasaan.

Kita bisa dengan lantang menyuarakan tujuan-tujuan hidup kita dengan rumusan “lulus kuliah”, “menikah”, “punya rumah dan mobil”, atau “punya tabungan dan asuransi”. Tapi kemudian pertanyakan pada diri sendiri, apakah itu sungguh-sungguh keinginanmu atau keinginan bentukan sesuatu di luar yang punya banyak kepentingan seperti halnya sutradara Christo yang mencipta Truman sebagai aktor?
    
           

aarc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram