Judul Novel: Penari Matahari (Elegi Tarakan)

Judul buku         : Penari Matahari jilid 1
karya                : Dian Ahmad Wibowo
Penerbit            : Pustaka Puitika
Genre               : Sastra Novel Sejarah
Jumlah Halaman: 151 halaman
Tahum Terbit     : 2013
Harga               : Rp. 40.000
Sinopsis
Percayalah bahwa kemerdekaan yang telah lama diimpikan itu telah berada dalam genggaman rakyat Indonesia. Sejalan dengan berakhirnya penderitaan dan kesengsaraan yang tlah dirasakan rakyat Indonesia berabad abad lamanya. Entah berapa bamyak manusia yang telah binasa diujung senapan atau mati perlahan dalam penderitaan yang taktertahan. Penderitaan itu berawal dengan datangnya Belanda tahun 1896 sebuah perusahaan minyak BPM (Bataviche Petroleum Mitchipij) menemukan sumber minyak dipulau ini Tarakan. 1942 Jepang masuk Indonesia dan membumi hanguskan pemerintahan Hindia Belanda melalui jalur Tarakan. Dengan kedatangan Jepang, banyak wanita Jawa yang disandra sipaksa dijadikan ianfu atau pekerja seks paksa militerisme Jepang di Tarakan Kaltim. Penderitaanpun semakin menjadi jadi. Bagaimanakah nasib wanita Jawa yang disandra Jepang? Bacalah novel ini anda akan menemukan sisi lain dari ianfu

Testimoni
Jawa dan Kalimantan semula hanya terhubung oleh sejarah perlayaran antar pulau yang jauh dari hiruk pikuk perang antar benua, tiba tiba sebuah invasi mahadasyat menghenyakkan para penghuni kedua pulau dan menyadarkan mereka bahwa kedua pulau... mau tak mau... harus sama sama menanggung akibat perang antar benua. Jaman telah berubah secara mencengangkan. Pejuang pejuang kalimantan bangkit dengan semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda sampai titik darah penghabisan. Sementara itu prajurit militer Jawa tak dapat tinggal diam dipusat pemerintahan lagi bila Kalimantan diduduki penjajah baru( Jepang, tak jauh dari sabda raja Jawa yang legendaris itu). Rupanya sebuah bangsa pribumi yang berdaulat atas kepulauan Nusantara sedang diuji ketangguhannya. Demikian novel Dian bertutur tentang penggalan Sejarh bangsa kita ketika menempuh perjuangan kemerdekaan yang getir itu. (Samnugroho Soewarno. LSM Bandung Society for Herritage Conservation)

Pada 2010 lalu, saya dan beberapa kawan menerbitkan sebuah buku yang menguak kembali sejarah kelam Jepang di Indonesia pada thun 1942 - 1945. Maka itu saya sangat mengapresiasi novel karya saudara Dian Ahmad Wibowo, yang mengangkat salah satu tema sentral soal Jugun Ianfu atau yang dalam istilah kami ketika meriset soal ini, lebih pas kalau disebut " Pekerja Seks Paksa" tentara kolonial Jepang (Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute)


Pemesanan dapat langsung datang ke Ruang Audiovisual Museum Konperensi Asia-Afrika setiap hari rabu pukul 17.00-20.00 atau menghubungi penulisnya via email ke dian_dankers62@yahoo.com

aarc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram