Lekra dan Semangat Bandung

Tulisan di bawah ini adalah adaptasi dari kultweet Haryo Kunto yang disadur oleh Desmon: 

Dalam film dokumenter ‘lTjidurian 19’, ada sebuah dialog menarik dari salah seorang LEKRA bernama Hersri Setiawan. Dia menyatakan bahwasannya selepas Gerakan KAA 55, Bung Hersri sempat mendapat kesempatan untuk mencari aksara Ghana yg hilang. Ghana adalah salah satu negara Afrika yg sempat hadir di Bandung 18-24 april 55, dulu namanya Pantai Emas sebelum merdeka tahun 1957. Kemudian, pemimpin Ghana saat itu (tahun 1950-an sampai 1960-an) bernama Kwame Nkrumah, adalah sahabat dari Bung Karno dalam Gerakan Non Blok.


Hersri Setiawan dalam film tersebut, bercerita bahwasannya 'gerakan' kebudayaan LEKRA berlandaskan Asia-Afrika adalah hasil Kesepakatan Bandung. Lebih tepatnya Konferensi Bandung 1955 atau Konperensi Asia-Afrika. 

Ini bunyinya (poin kebudayaan); KAA yakin bahwa hal penting adalah memajukan kerjasama budaya. Maka Kebudayaan Asia dan Afrika punya dasar rohani yg universiil. Tetapi Negara Asia dan Afrika telah terputus (kolonialisme) selama abad-abad yg lalu. Bangsa Asia dan Afrika sekarang hendak dengan sungguh-sungguh untuk memperbaharui hubungan kebudayaan mereka yang lama dan hubungun yang baru dalam dunia modern. Semua negara peserta konferensi menyatakan kehendak mereka untuk bekerja lebih erat dalam LAPANGAN KEBUDAYAAN.

Saya pikir ini salah satu kesepakatan yang mendasari 'gegap gempita' budaya Asia-Afrika di tahun 1960-an. Di saat yang bersamaan ide Trisakti ala Bung Karno menggema (berdaulat politik, berdikari ekonomi, berkepribadian dalam budaya). Dan (ternyata) di Indonesia, organisasi bernama LEKRA sedang berkembang. (Maka silahkan tebak,bagaimana hasilnya).

Walhasil, kombinasi antara KAA 55, Trisakti Bung Karno, dan LEKRA memberikan banyak inspirasi untuk melakukan event lanjutan pasca Bandung. Antara lain, konferensi pengarang Asia-Afrika, Konferensi Setia Kawan asia-Afrika, Konferensi Wanita Asia-Afrika, Konferensi Pemuda Asia-Afrika, Festival Film Asia-Afrika, Konferensi Buruh Asia-Afrika, dan Konferensi Pediatrics asia-Africa, Dsb.

Sebagai contoh,konferensi sastrawan asia afrika di tashkent (58), Indonesia mengirimkan delegasi Pramoedya Ananta Toer, Rivai Apin, Utuy Tatang Sontani, Sitor Situmorang, Dodong Djiwapraja.

Bahkan dalam, Festival Film Asia-Afrika, tema utamanya adalah Film sebagai Benteng Solidaritas Asia-afrika dan Membangun Kepribadian Nasional. Hadiah yang diberikan adalah Lumumba Award. Lumumba adalah nama seorang pejuang Kongo/Afrika yang mati terbunuh oleh CIA/Belgia. Dan kawan Nyoto sempat memberikan puisi penghormatan kepada Lumumba judulnya 'Merah Kesumba Lumumba’. Menurut catatan Bung Hersri, biro solidaritas rakyat A-A di Kairo, pengarang di Kolombo, wartawan di Jakarta, hukum di Konakri.

Oy, satu lagi, Festival Film A-A (april 1964), diputuskan untuk menentang Imperialisme dan membantu Rakyat Asia-Afrika dan Amerika Latin. Terus, di Konferensi Pengarang A-A, diputuskan untuk mengembangkan literatur nasional dan penyiar utama aspirasi bangsa A-A..

Inti dari KAA 55 adalah dekolonisasi, solidaritas dan kerjasama. (Self determination dan self help). Selain itu, penekanan budaya adalah pilihan untuk meningkatkan kepribadian nasional, solidaritas A-A, kemandirian A-A, pengetahuan A-A. Kondisi Eko-Pol Indonesia di zaman 60-an, sangat mendukung hal tersebut apalagi kebijakan budaya dari Bung Karno dan LEKRA hampir selalu beriringan. Sayangnya, "65" memutus itu, uniknya 'malapetaka' tersebut terjadi secara berentetan di negara-negara yang terlibat  A-A.

Contoh, Kwame Nkrumah di Ghana yang di 'kudeta' tahun 1966, dan meninggal dalam pengasingan melalui dalangnya CIA. Apa bedanya dng indonesia 65 ? Akibatnya LEKRA-pun demikian, pasca 65. Termasuk 'gegap gempita' solidaritas Asia-Afrika (menyusul amerika latin). Buat lekra, terima kasih dan angkat topi atas tinta emas sejarah di benua Asia-Afrika. Di era 60an.

Dan yg namanya ide lebih kebal dari peluru (v for vendetta).sekian,terimakasih.uhuru! Sawaba! Merdeka! Freedom! Salam:)


aarc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram