Pertemuan AARC minggu ini masih menadaruskan buku "Korupsi" karya Tahar Ben Jelloun. Beliau adalah seorang penulis asal Maroko yang menuliskan buku ini terinspirasi oleh Pramoedya Ananta Toer. Pembahasan masih semakin seru, karena korupsi sebagai isu dan masalah global terus merongrong negeri ini juga.
Yang spesial dari pertemuan kali ini adalah hadirnya seorang dosen Jerman berkebangsaan Ghana. Beliau adalah dosen pembimbing salah satu anggota AARC, Teh Lenny, yang sengaja berkunjung ke Bandung untuk melihat penelitian mahasiswanya tersebut. Ia tertarik pada kegiatan-kegiatan di Bandung, terutama pada ruang-ruang komunitas. Penelitian yang dilakukan Teh Lenny lebih banyak dilakukan di AARC yang membuat beliau tertarik untuk berkunjung.
Beliau menyampaikan pada Pramukti bahwa ia berharap bisa berbahasa Indonesia karena ia melihat diskusinya nampak hidup dan seru. Selain itu, ia juga berharap bisa berbahasa Indonesia demi membaca buku "Menjadi Bangsa Pembaca" yang kami berikan padanya. Bahkan ia pun mengatakan bahwa selama ia berkunjung ke beberapa kelompok baca lainnya, ia belum pernah menemukan kelompok baca seperti AARC. Keunikan AARC berada pada kegiatan tadarusannya yang belum pernah ada pada kelompok baca lainnya.
Maka, simaklah proses tadarusan dan diskusinya berikut ini. Selamat menonton.
About Me
Asian-African Reading Club berdiri di Bandung, tanggal 15 Agustus 2009. Bertempat di Museum Konperensi Asia-Afrika, Jalan Asia-Afrika 65 Bandung. Sebuah komunitas yang hendak memaknai spirit Bandung dan nilai-nilai Konperensi Asia-Afrika 1955 untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian, termasuk mengkaji potensi sosial budaya bangsa-bangsa Asia-Afrika. Adapun nilai termaksud, di antaranya adalah niat baik, kerjasama, kesetaraan, dan hidup berdampingan dengan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar