Mengenal Efek Kuleshov


Sekali lagi, suatu film dikatakan baik, utamanya jika ia mempunyai teknik montase yang baik. Montase yang baik tidak selalu montase yang kompleks. Lev Kuleshov, seorang sutradara asal Uni Soviet kelahiran 13 Januari 1899, mencontohkan satu teori montase yang sederhana namun menjadi peletak dasar montase di banyak film hingga hari ini. Ia melakukan eksperimen pada seorang aktor bernama Ivan Mosjokine dengan menyorot mimik wajahnya yang dingin untuk kemudian seolah dihadapkan dengan tiga objek yang berbeda yaitu semangkuk sup, perempuan dalam peti mati dan perempuan yang sedang berbaring di sebuah dipan. Kuleshov ingin tahu apakah wajah Mosjokine akan tampak berbeda jika dihadapkan dengan objek yang berbeda –meski faktanya, tidak ada perubahan pada wajah Mosjokine-. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dalam gambar berikut ini:

            Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa sebenarnya wajah Mosjokine sama sekali tidak mengalami perubahan. Namun ketika disandingkan dengan objek yang berbeda, ada kesan bahwa wajahnya juga ikut berubah. Misalnya, ketika dihadapkan dengan objek perempuan dalam peti mati, wajah Mosjokine terkesan sedih; ketika dihadapkan dengan semangkuk sup, wajah Mosjokine terkesan ingin sekali makan; dan ketika dihadapkan dengan objek berupa perempuan yang berbaring di dipan, wajah Mosjokine terlihat bergairah.

Eksperimen yang dilakukan oleh Kuleshov tersebut menjadi dasar bagi montase Rusia yang khas, seperti yang dilakukan oleh Sergei Eisenstein dalam film Battleship Potemkin (1925), dan Dziga Vertov dalam filmThe Man with A Movie Camera (1928). Meskipun diawali dari eksperimen kecil di Rusia, sekarang sudah tidak terhitung betapa banyaknya film di seluruh dunia yang menggunakan Efek Kuleshov. 

Syarif Maulana


aarc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram