realitas memang mengerikan
bagi kaum pejuang
tak ada buah matang
yang bisa dipetik oleh mereka
setelah lama bercocok tanam
menanam benih-benih perlawanan
di tanah subur Indonesia
ini tentang puisi-puisi kemerdekaan
yang berguguran karena hilang arah
ditelan sejarah
kemerdekaan, kata sakti yang menggerakkan
ujungnya tidak ada apa-apa
semua kecewa
matahari hancur
cita-cita luluh lantak
kemerdekaan, retorika kaum penguasa
realitas memang mengerikan
kemudian kita sembunyi dalam diri
mewartakan puisi sunyi
puisi yang bergulat dengan diri sendiri
menjadi angin segar di tengah perjalanan
yang kehilangan arah
dan kita menetap di situ,
membangun sendiri rumah sepi
dari serakan cita-cita yang luluh lantak
semedi sendiri di rumah sepi
berujar sendiri mewartakan hikayat sunyi
di rumah itu,
tak ada peminta-minta
tak ada bayi kurang gizi
tak ada orang kelaparan
dan tak ada orang buta yang tak punya tongkat
rumah itu,
memang abai berbicara orang lain
(Mei, Yoga ZaraAndritra)
bagi kaum pejuang
tak ada buah matang
yang bisa dipetik oleh mereka
setelah lama bercocok tanam
menanam benih-benih perlawanan
di tanah subur Indonesia
ini tentang puisi-puisi kemerdekaan
yang berguguran karena hilang arah
ditelan sejarah
kemerdekaan, kata sakti yang menggerakkan
ujungnya tidak ada apa-apa
semua kecewa
matahari hancur
cita-cita luluh lantak
kemerdekaan, retorika kaum penguasa
realitas memang mengerikan
kemudian kita sembunyi dalam diri
mewartakan puisi sunyi
puisi yang bergulat dengan diri sendiri
menjadi angin segar di tengah perjalanan
yang kehilangan arah
dan kita menetap di situ,
membangun sendiri rumah sepi
dari serakan cita-cita yang luluh lantak
semedi sendiri di rumah sepi
berujar sendiri mewartakan hikayat sunyi
di rumah itu,
tak ada peminta-minta
tak ada bayi kurang gizi
tak ada orang kelaparan
dan tak ada orang buta yang tak punya tongkat
rumah itu,
memang abai berbicara orang lain
(Mei, Yoga ZaraAndritra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar